Jasad Apud sudah ditemukan namun jasad istrinya hingga berita ini diturunkan belum ditemukan.
Informasi
yang dihimpun Radar, pasangan suami istri itu berniat pergi ke ladang
sekitar pukul 06:30 WIB. Untuk menuju ladang mereka harus melewati
sungai Cigugur yang arusnya cukup deras.
Kondisi
yang demikian rupanya tidak dihiraukan oleh Apud dan Sonilah. Mereka
tetap nekad menyeberang sungai. Ketika menyeberang tiba-tiba air sungai
tiba-tiba meluap hingga keduanya terbawa arus.
Kejadian
itu bersamaan saat sebagian besar warga setempat akan memulai
aktifitasnya ke ladang dan sawah miliknya. Korban diketahui terbawa arus
oleh tetangganya yang kebetulan berpapasan saat akan menyeberang
sungai.
"Kebetulan saat itu ada warga yang melihat kejadian itu," tutur Mulyana (40) tokoh masyarakat setempat kepada Radar, kemarin.
"Kebetulan saat itu ada warga yang melihat kejadian itu," tutur Mulyana (40) tokoh masyarakat setempat kepada Radar, kemarin.
Saksi
mata kemudian berteriak dan meminta tolong kepada masyarakat setempat.
Sayang, kedua korban dengan cepat diseret arus yang cukup deras. Warga
berusaha melakukan pencarian dan mencoba menyusuri sungai sejauh puluhan
kilometer. Upaya mereka tak sia-sia dan akhirnya berhasil menemukan
tubuh Apud tersangkut di bebatuan.
"Saat
ditemukan nyawa Apud tidak bisa tertolong karena sudah lama di air.
Sementara Sonilah hingga saat ini belum ditemukan. Warga masih terus
mencari jasadnya," ujar Mulyana.
Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Cianjur Moch Toha mengaku
mendapat laporan dari warga Cikadu terkait dua warga setempat yang
terbawa arus sungai dan pihaknya langsung mengirimkan bantuan ke lokasi
kejadian.
0 komentar:
Posting Komentar